Monday, June 11, 2007

The Last Day on Betlehem


Tanggal 10 Juni 2007 adalah hari terakhir bagi saya dan isteri melakukan kebaktian dan pelayanan di GMI Betlehem. Gereja ini sudah menjadi tempat ibadah dan pelayanan kami selama kurang lebih 5-6 tahun. Namun masih terasa pelayanan kami kurang optimal.

Pertama kali masuk ke gereja ini karena disodorin pelayanan di Sekolah Minggu. Saat itu SM kekurangan guru. :-)
Di atas adalah foto bersama dengan para GSM yang terbaru pada hari tersebut setelah kami melakukan sedikit acara perpisahan dengan anak-anak.

Ini adalah foto dari anak-anak yang menyalami kami. Satu per satu kelas diarahkan oleh gurunya untuk maju ke depan. He..he..he, kayak pejabat aja (jadi malu).


Shalom teman....
Shalom teman....
Sha..loom..mm....
Sha..loom..mm....

Tuhan sertamu
Sampai bertemu
Shalom...
shalom..mm




(Hiks... hiks, sedih juga! Apalagi ada murid yang minta mamanya tanya jam brp kami berangkat. Mamanya bilang anaknya mau ikut mengantar)




Shine Jesus on Betlehem

Hari terakhir ini juga kami isi dengan mempersembahkan lagu di Kebaktian Umum. Anggota VG Kelompok Kecil pada awalnya memang mendesak agar di hari terakhir kami ini mempersembahkan pujian yang sudah kami latih sejak lama. Ya inilah wajah-wajah mereka semua:


Seperti syair lagu ini, demikianlah kebutuhan Betlehem. GMI Betlehem membutuhkan terang kasih Tuhan yang menyinari setiap hati. Menerangi setiap hati majelis, KPP, Pengurus dan semua jemaat. Kebiasaan-kebiasaan yang kurang berkenan di hati Tuhan masih kerap terjadi dalam gereja. Praktek-praktek yang kurang terpuji masih dijalankan oleh segelintir majelis.


Mampukah terang kasih Tuhan menembus kegelapan malam di Betlehem...?? Sanggupkan Betlehem memancarkan/merefleksikan kembali terang kasih Tuhan bagi orang yang membutuhkan DIA? Lagu ini menjadi pengharapan saya atas Betlehem. Semoga suatu saat nanti Betlehem menjadi lilin bagi banyak orang dan pemancar kasih Tuhan.

See u Betlehem..., may Jesus shine upon you.
Love our GOD with all your heart
And LET THERE BE LIGHT...!!

Thursday, June 07, 2007

WORDS OF WISDOM

WORDS OF WISDOM!!
---------------------------------------------------------------

1. Anger is a condition in which the tongue works faster than the mind.
2. You can't change the past, but you can ruin the present by worrying over the future.
3. God always gives His best to those who leave the choice with Him.
4. All people smile in the same language.
5. A hug is a great gift. One size fits all. It can be given for any occasion and it's easy to exchange.
6. Everyone needs to be loved...especially when they do not deserve it.
7. The real measure of a man's wealth is what he has invested in eternity.
8. Laughter is God's sunshine.
9. Everyone has beauty but not everyone sees it.
10. It's important for parents to live the same things they teach.
11. Thank God for what you have, TRUST GOD for what you need.
12. If you fill your heart with regrets of yesterday and the worries of tomorrow, you have no today to be thankful for.
13. Happy memories never wear out...re-live them as often as you want.
14. Home is the place where we grumble the most, but are often treated the best.
16. The choice you make today will usually affect tomorrow.
17. Take time to laugh, for it is the music of the soul.
18. If anyone speaks badly of you, live so none will believe it.
19. Patience is the ability to idle your motor when you feel like stripping your gears.
20. Love is strengthened by working through conflicts together.
21. The best thing parents can do for their children is to love each other.
22. Harsh words break no bones but they do break hearts.
23. To get out of a difficulty, one usually must go through it.
24. We take for granted the things that we should be giving thanks for.
25. Love is the only thing that can be divided without being diminished..
26. Happiness is enhanced by others but does not depend upon others.
27. You are richer today if you have laughed, given or forgiven.
28. For every minute you are angry with someone, you lose 60 seconds of happiness that you can never get back.
29. Do what you can, for who you can, with what you have, and where you are.

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
 T
HE BEST GIFTS TO GIVE:

To your friend - loyalty =kesetiaan
To your enemy - forgiveness =pengampunan
To your boss - service =pengabdian
To a child - a good example =teladan yang baik
To your parents - gratitude and devotion =terima kasih dan kepatuhan
To your mate - love and faithfulness =cinta dan kesetiaan
To all men/women - love =kasih
To God - your life, your all! =seluruh hidupmu


Author Unknown

MENAKLUKKAN PIKIRAN PADA KRISTUS


Saat saya ingin menulis artikel tentang problema konflik gereja, saya menemukan ketidakmampuan untuk melukiskan bagi pembaca. Sebab sekalipun saya mengetahui kesimpulannya, namun untuk melukiskan dengan baik supaya yang membaca dapat mengerti isi dan makna dari tulisan tidak segampang seperti yang dipikirkan. Dalam pikiran ada terbentuk ide. Namun untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan sungguh-sungguh susah. Dalam pikiran terdapat benang-benang kusut yang semuanya perlu dijalin kembali menjadi sinkron sehingga bisa membentuk alur tema yang baik. Untuk menata benang-benang kusut itu saja sudah merupakan perkara yang sulit. Lalu, saya menyadari bahwa ada satu yang saya perlukan untuk menuangkan pikiran-pikiran saya dalam bentuk tulisan. Jawabannya adalah KREATIFITAS. Ya! Kreatifitas mutlak diperlukan untuk menenun benang-benang pikiran menjadi tulisan yang sinkron, enak dibaca dan dapat dimengerti.

Lalu saya mencoba merenungkan mau mulai dari mana tulisan saya. Huruf, kata atau kalimat apa yang harus saya goreskan di atas kertas putih ini. Lama merenung ternyata masih tidak menemukannya. Akhirnya saya mulai putus asa dan memikirkan bahwa saya ini orang yg tidak kreatif. Untuk menjalin benang-benang dalam pikiran saya saja tidak mampu. Bagaimana mau menuliskan tentang konflik? Bukankah konflik itu justru terjadi di luar sana yang tidak dapat saya raih? Untuk menyatukan beberapa pikiran yg di dalam diri sendiri saja sudah tidak mampu, bagaimana saya bisa berpikir bahwa saya mampu menuliskan tentang konflik yg lebih rumit? Saya ini terlalu naif!

Sambil berbicara pada diri sendiri saya tengelam dalam kesadaran bahwa saya tidak mampu dan tidak kreatif. Bra..kkk! Saat ini saya merasa seperti orang lumpuh. Semua organ-organ tubuh tidak mau diajak untuk bekerja! Celaka! Saya benar-benar tidak bisa menuliskan ide saya. Duduk terdiam dan sepi…

Lalu dalam keheningan alam pikiran, tiba-tiba saya mendapati satu cahaya yang redup dan kecil. Saya berpikir mungkin inilah jalan keluar dari masalah saya. Cahaya itu ada pada KREATIFITAS! Hmm..mm, saya merasa heran. Bukankah tadi saya sudah melewatinya? Lalu, saya coba menghampirinya dan mengenalinya sekali lagi. Wahhh… cahaya itu ‘berbicara’ pada saya, sehingga entah bagaimana muncul sebuah benang baru! Saya diajak memikirkan kata KREATIFITAS ini. Dasar dari kata ini adalah KREATIF. Kalau dimundurkan lagi, kata ini adalah kata adopsi dari bahasa Inggris yaitu; CREATIVE. Kata ini memiliki kata dasar yaitu: CREATE. Kata ini memiliki arti menciptakan, membuat, dan menjadikan. Cahaya itu bertanya pada saya, “Who is the CREATOR?” Brakk..kk! Seketika itu juga saya baru menyadari bahwa kata kreatifitas ini berhubungan dengan Tuhan yang tidak lain adalah The CREATOR (Sang Pencipta). Kamus Bahasa Inggris menterjemahkan The Creator sebagai ALLAH MAHA PENCIPTA.

Saya masih bingung dan tidak menemukan hubungannya dengan ide yang mau saya tuliskan. Dan saya masih dalam kegelapan, saya berdoa: “ Ah Tuhan, kiranya buatlah aku mengerti semua perkara ini. Sebab Engkaulah Sang Pencipta.” Setelah selesai berdoa saya masih belum mengerti bagaimana menuangkan ide saya dalam bentuk tulisan. Saya terus menanti dan menanti. Lalu suatu ketika saya mendengar suara yg berkata, “Taklukkan pikiranmu pada Kristus!” Wow! Rupanya percuma saya berdoa karena saya belum menyerahkan pikiran dan diri saya kepada Tuhan. Lalu saya berdoa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Terserah Tuhan mau saya menuliskan apa. Tuhanlah yang merangkaikan huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat buat saya. Ini revisi doa saya kepada Tuhan.

Dan tiba-tiba saja…., wah, di dalam kamus ini memberikan huruf kapital pada “T” dan “C”. Inilah satu wujud pengagungan dan penghormatan bagi ALLAH oleh manusia. Memang hanya DIA saja yang layak kita puji selamanya. Herannya lagi manusia dan mahluk lainnya disebut sebagai CREATURE (makhluk ciptaan). Jadi sebagai creature, kita mesti memuliakan The Creator. Dan itu hanya bisa terjadi jika dalam hubungan yang erat dan harmonis dengan Tuhan. Pada saat Allah menciptakan bumi dan segala isinya adalah dalam keadaan BAIK. Bahkan pada saat menciptakan manusia Allah katakan “Sungguh amat baik”.

Dalam bahasa Ibrani istilah "baik" disebut "Towb" yang mengandung banyak arti seperti: beautiful, better, best, cleanful, favour, fine, glad, graciously, joyful, kind, loving, pleasant, precious, sweet, dan sebagainya. Itulah kualitas hidup dan relasi yang Allah kehendaki dalam hubungan kita dengan Allah, sesama, dan diri sendiri.[1] Pikiran saya jadi terbuka sekarang. Thank’s God! :)

Saya bersyukur pada Tuhan karena mengerti bahwa benang-benang alam pikiran saya ini hanya bisa diluruskan jika saya mau menyerahkannya kepada Tuhan. Ya, kita sering berjalan dengan cara kita sendiri, hidup dengan gaya sendiri, bergerak dengan kecepatan sendiri, bertindak dengan alasan sendiri, marah dengan ego, dan lain-lain. Ini tandanya kita menolak Tuhan dan pimpinanNya yang membawa kita kepada sikap memberontak. Seperti Adam dan Hawa yang memberontak atas perintah Allah, demikianlah kita jika tidak menyerahkan diri bagi Tuhan. Adakah kita menyerahkan semua aspek hidup kita buat Tuhan kita? TUHAN, The Creator sanggup merubah hidup kita. Jika semua aspek hidup kita diserahkan kepada Tuhan, maka Ia akan membuat hubungan yang baik dan indah; antara kita dengan Sang Khalik, dengan diri sendiri dan dengan sesama kita. Serahkan rasa senang, sedih, marah, kecewa, cemburu, takut, iri hati, dendam, sakit hati dan semua emosi kepada Tuhan. Serahkanlah sikap dan pandangan hidup yang tidak benar, dosa-dosa terselubung, egoisme, kedegilan hati, percabulan, amarah, dan akar pahit kepada Tuhan. Dia akan memperbaharui hidup kita. Dengan cara inilah kita memuliakan Tuhan sebagai mahluk ciptaanNya, yaitu menyerahkan semua aspek hidup kita untuk dipimpin Tuhan.

Tuhan bukan hanya membereskan benang-benang kusut di kepala saja, tetapi malah Dia memberikan satu artikel yang menjadi dasar bagi saya untuk menulis artikel-artikel lainnya. “Menaklukkan Pikiran Pada Kristus”. Inilah kunci emas yang Tuhan berikan pada saya. Saya minta 1 Tuhan beri saya 2. Thank’s God…!!




[1] http://www.glorianet.org/tamanbacaan/bob/bobp0009.html

Saturday, May 05, 2007

Menjadi HambaMU



MENJADI HAMBAMU

Tuhan ku ada di sini
Di hadiratMu yang suci
Ku mohon pengampunanMu
Kuduskanlah daku, jadikan ku baru...

Tuhan kini aku mohon
T'rimalah persembahanku
Ku mau kerja di ladangMu
Seumur hidupku, ku s'rahkan padaMu

Reff:
T'rimalah ya, Tuhan persembahan ini
Tubuh jiwa rohku, ku serahkan kepadaMu
Sucikanlah daku, kuduskanlah daku
'Gar ku layak menjadi hambaMu



Masih segar lagu ini bersenandung dalam hatiku.
Dan masih terukir pula ingatan ku akan pelayanan dari Ev.Esther Kurniawan, seorang hamba Tuhan yang luar biasa bagi ku.

Lagu ini memberikan kesan yang cukup mendalam tentang pelayanannya selama di dunia.
Lagu ini juga menjadi motivasi, inspirasi, dorongan dan cambuk bagi saya yang akan menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan di pertengahan Juni 2007 ini.

Menyanyikan lagu ini dan mengenang pelayanannya membuat hatiku terenyuh sampai tak kuasa menahan air mata.
Ada semacam perasaan kagum, salut, damai dan rasa kehilangan bercampur aduk dengan ketaatan terhadap Tuhan.
Perasaan yang sulit untuk diungkapkan dengan semua bahasa.
Suatu penyerahan TOTALITAS dari seorang hamba Tuhan.


Tuhan....
Apakah aku bisa melakonkan seperti menyanyikan lagu ini...?
Aku ingin melayaniMu dengan segenap hati dan segenap jiwaku.
Maukah Engkau menguatkan aku yang penuh cacat cela ini?

Friday, April 20, 2007

Tangan Yang Menyembuhkan



Tangan merupakan anggota tubuh manusia yang sangat penting. Ia dapat melakukan banyak hal dalam hidup ini. Tangan senantiasa diartikan juga dengan perbuatan, makanya tidak heran ada orang yang menggabungkan kedua hal ini menjadi “perbuatan-tangan”. Bisa dibayangkan betapa sedihnya hati seseorang yang dilahirkan dengan tanpa dua buah tangan. Ia tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang lain. Misalnya mengganti baju, mandi, makan-minum, menulis, memegang / mengangkat sesuatu, memeluk orang yang dicintai, bermain musik dan lain-lainnya tidak dapat dilakukan tanpa tangan. Betapa kasihan sekali orang-orang yang terlahir seperti itu. Selain itu mereka juga akan mengalami ejekan dari teman-teman dan orang sekeliling juga memandang rendah kepada mereka. Tekanan mental bagi orang cacat seperti ini sungguh berat. Tangan merupakan alat yang sungguh-sungguh berguna dan berharga bagi manusia.

Tuhan telah menciptakan tangan untuk dipergunakan demi kebaikkan manusia. Namun seberapa mengerti manusia tentang maksud pemberian yang berharga ini? Saat saya kecil saya sering salah mempergunakan tangan ini. Hari itu saya sedang kesal terhadap suatu hal yang menyebalkan. Setelah sarapan pagi, kami berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Kebetulan jarak rumah kami dengan sekolah tidak begitu jauh. Adik-adik saya juga belajar di sekolah yang sama, jadi kami selalu berangkat bersama-sama setiap hari. Di sepanjang perjalanan ke sekolah itu saya menolak menggandeng tangan adik saya yang masih kecil. Ia baru kelas 2 SD, sedangkan saya sudah SMP. Bukan hanya itu saja, saya malah mencubitnya sampai menangis karena ia lambat berjalan. Tetapi saya rasa saat itu bukan oleh karena dia lambat berjalan, melainkan kedongkolan hati saya yang membuat dia mendapat perlakuan yang tidak baik dari saya. Siswa lain yang berangkat dengan mempergunakan jalan yang sama memadang kami dan bagi adik saya hal itu cukup membuat dia merasa malu karena sepanjang jalan dia dimarahi. Kalau dipikirkan kembali, rasanya tidak seharusnya saya bersikap seperti itu. Sampai saat ini saya masih menyesal dan menyalahkan diri sendiri -- kenapa memperlakukan adik saya yang mungil ini dengan cara yang kasar! Jika keajaiban itu ada, ingin rasanya berbalik ke masa itu dan memperbaiki sikap saya dengan menggandeng tangannya ke sekolah… tapi hal itu sudah tidak bisa dilakukan. Penyesalan selalu datang terlambat…!! Masa indah yang seharusnya saya nikmati bersama adik hilang begitu saja. Tangan yang Tuhan berikan, saya pergunakan untuk menyakiti hati adik-adik….

Berapa banyak penyesalan yang kita alami jika kita melihat perbuatan tangan kita di masa lalu? Saya rasa Anda setuju dengan saya bahwa jika masa lalu bisa terulang kembali maka dengan segera kita akan memperbaiki kesalahan kita. Jika Anda memiliki perasaan yang seperti itu, maka itu tandanya Anda adalah orang masih memiliki nurani yang bersih. Namun cacat yang kita lakukan di masa lalu sudah tidak dapat diubah. Kesalahan kita itu akan terukir selamanya dalam sejarah hidup kita dan dalam sejarah orang yang kita sakiti. Inilah penyesalan seumur hidup..!

Allah menciptakan kedua tangan bagi kita bukan dipergunakan untuk menyakiti orang lain. Allah berikan kedua tangan bagi kita untuk merangkul teman, untuk memeluk orang lain, untuk menolong bagi yang membutuhkan, untuk memberikan rasa aman bagi yang kecewa, untuk menguatkan tangan yang lesu, untuk menuntun tangan yang tak berpengharapan, dan untuk memberikan kehangatan bagi sesama. Tetapi, berapa banyak diantara kita yang mengerti pemberian Allah yang begitu berharga ini…? Berapa banyak yang mempergunakan dengan tujuan seperti ini?

Kalau kita mau berkata jujur satu dengan yang lain, kita sering pergunakan kedua tangan kita untuk maksud dan kepentingan sendiri. Demi kepentingan sendiri rela menyakiti orang lain, seperti saya menyakiti adik. Demikiankah maksud Allah menciptakan kedua tangan kita? Apakah Allah yang sempurna, baik, agung dan mulia yang telah rela memberikan kedua telapak tangannya dipaku di salib demi kita yang berdosa adalah Allah yang menciptakan tangan-tangan yang seperti ini..?? Celakanya, tak jarang kita mempraktekkan tangan-tangan yang seperti itu di Rumah Tuhan dan dalam persekutuan dengan sesama.
Air mata saya menetes di dalam hati, prihatin dan menangis takala melihat kejadian demi kejadian yang dilakukan sesama kita..!

Allah menciptakan kita sesuai dengan rupa dan gambarNya.
Bagaimana dengan hatiNYA melihat perlakukan kita terhadap sesama...? Saya tidak tahu...

Semoga Tuhan Memberkati kita…. dengan tangan yg berlubang itu.

MERANCANG KURIKULUM SEKOLAH MINGGU YANG KOMPREHENSIF




Membahas pelayanan anak tidak dapat lepas dari pelayanan sekolah minggu. Ini adalah bagian penting dari gereja untuk menjangkau dan melayani anak. Apakah sekolah minggu saudara memiliki pengertian sebatas departemen pelayanan yang merupakan bagian dari organisasi ataukah suatu organisme yang hidup ?

Sekolah minggu merupakan peluang pelayanan yang besar di mata Tuhan, dimana masa-masa usia penting dan berharga ada di tangan guru-guru sekolah minggu. Peran sekolah minggu baik guru maupun kurikulum (apa yang diajarkan dan bagaimana cara mengajar) sangat menentukan pembentukan dalam diri anak-anak yang dilayaninya.

Lois E.LeBar mendefinisikan kurikulum sebagai aktivitas yang direncanakan dengan baik untuk membawa anak-anak selangkah lebih dewasa dalam Kristus. Aktivitas yang dirancang untuk menghubungkan kehidupan anak dengan Firman Tuhan dan menghadirkan Firman Tuhan sebagai Roti Hidup dalam kehidupan riil yang dialami oleh anak-anak akan menolong pertumbuhan mereka semakin menjadi seperti Kristus ; hal ini merupakan inti dari sebuah kurikulum.

Kurikulum sekolah minggu yang hidup tidak sekedar memberikan pengetahuan tentang Alkitab kepada anak-anak, namun membiarkan anak-anak menikmati Firman Tuhan sebagai Air Hidup dalam kehidupan mereka. Dengan kata lain anak-anak tidak hanya belajar dari tulisan yang tertera tapi belajar dari mengalaminya dalam kehidupan yang nyata. Oleh karena itu kurikulum sekolah minggu perlu dirancang secara lengkap dan tepat untuk dapat dipakai sebagai alat mengajar anak-anak agar bertumbuh optimal di dalam rencana Allah.


Perkembangan Anak Holistik (Holistic Child Development)

Anak bertumbuh dan berkembang tidak hanya secara fisik dan intelektual saja, tetapi juga secara emosi, moral dan spiritual. Dalam penelitian tentang kecerdasan disebutkan bahwa kemampuan intelektual bukan lagi merupakan satu-satunya tolok ukur dalam menentukan tingkat kecerdasan. Seseorang dikatakan cerdas ketika dia mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Itu berarti selain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan moral (AQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan seseorang. Manusia tidak pernah statis, sejak terjadinya pembuahan , perkembangan/perubahan terus berlangsung. Tidak ada satu individupun yag sama, namun tahap perkembangan secara umum dapat diprediksi.

Elizabeth Hurlock mengatakan bahwa “kematangan” dan “belajar” memegang peranan penting dalam perkembangan. Kematangan adalah terbukanya sifat bawaan individu. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu.Setiap individu tidak dapat belajar sampai dirinya siap dan sebaliknya kesempatan belajar harus diberikan bila individu itu telah siap. Ketidaktepatan pada satu sisi akan mengurangi pengembangan potensi maksimal dalam diri seseorang.


Pembentukan Karakter (Character Building)

Ketika Tuhan Yesus menyatakan agar kita bertumbuh semakin serupa dengan DIA, Yesus tidak berbicara mengenai tampilan fisik tapi sesuatu di dalam diri kita yang dapat disebut sebagai “karakter”. Kemajuan karakter akan semakin menampakkan “karakter Illahi” , dan hal ini sangatlah penting. Semakin dini kita menanamkan dan menumbuhkannya di dalam diri seorang anak, akan semakin kokoh, karena berarti kita sudah meletakkan dasar/fondasi yang kuat.


Misi dan Kepedulian Sosial (Mission and Social Concern)

Salah satu ciri kecerdasan seseorang dapat dilihat dari dampak social yang dihasilkan. Tidak ada batasan usia untuk seseorang menjadi missionary atau pekerja social yang menjadi berkat bagi masyarakat sekitarnya. Tak ada seorang anak yang terlalu muda untuk dibentuk dan dilatih untuk menjadi alat Tuhan bagi pekerjaan-Nya.

Setidaknya ada 3 hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri seorang anak untuk memiliki hati misi dan kepedulian kepada orang lain, yaitu :

Passion - Motivation - Compassion

Pendidikan yang hanya menekankan pada intelektual semata telah menghasilkan pemimpin-pemimpin yang gagal membawa Bangsa Indonesia kearah yang lebih baik. Inilah saatnya bagi sekolah minggu untuk berperan lebih lagi dalam pelayanan holistic bagi anak, agar nilai-nilai Injil, karakter dan jiwa misi dapat melekat kuat dalam diri sang anak.

Kurikulum Sekolah Minggu yang Komprehensif akan :
- Membawa anak mengenal Kristus secara pribadi
- Mendorong pertumbuhan iman
- Mengembangkan semua aspek dan potensi dalam diri anak
- Menanamkan dan menumbuhkan karakter Illahi
- Menghasilkan anak-anak yang memiliki hati misi dan peduli pada orang lain


KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI KURIKULUM SEKOLAH MINGGU

  • Apakah materi tersebut menggunakan Firman Tuhan sebagai sumber utama dari pengajaran ?
  • Apakah materi tersebut mengajarkan kesetiaan dan kemahakuasaan Tuhan melalui keajaiban-keajaiban yang dibuatnya ?
  • Apakah Firman Tuhan digunakan dalam setiap pemecahan masalah sebagai yang terutama ?
  • Apakah materi tersebut mengajarkan nilai-nilai yang terdapat dalam Alkitab ?
  • Apakah materi tersebut mendorong anak-anak untuk menerima Krisrus sebagai Juru Selamat pribadi dan tumbuh dalam imannya ?
  • Apakah ada tujuan yang jelas ?
  • Apakah materi yg digunakan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan anak-anak yang diajar ?
  • Apakah melalui materi yg digunakan anak-anak akan terpacu unuk mengingat hal-hal penting dan memiliki pengalaman yg sama dengan yang diajarkan ?
  • Apakah materi yang digunakan memberi berbagai kemungkinan diadakannya stimulasi dalam pengajaran ?
  • Apakah ada alat-alat peraga pembantu dalam pengajaran ?
  • Apakah semua aspek dalam diri seorang anak diasah dan digunakan dengan menggunakan materi kurikulum tsb ?
  • Apakah guru baru akan mudah mempergunakan materi tsb ?
  • Apakah “buku Petunjuk Bagi Guru” benar-benar membantu pengajar secara simple dan efektif ?
  • Apakah dengan menggunakan materi tsb, para pengajar semakain bertumbuh dalam cara mengajar ?

Adapted from Ronald C. Doll list criteria for evaluating curriculum materials in Children’s ministry by Lawrence O.Richards

Carol of Bells




Wajah Vocal Group ini adalah yang paling lengkap karena menampilkan semua personilnya. Alasan ini yang membuat saya memilih foto ini dari sekian foto yang ada. Tampak dari kiri atas ke kanan bawah TBS, WCM, WXM, AH, CF, LN, LN, LL, WYM, dan KN. (I will miss them)

VG ini kami bentuk di pertengahan tahun 2006 dan telah beberapa kali mempersembahkan lagu, antara lain:
- Shen Ah (KKR Pdt. Kilat Buana)
- Shen Ti Tau Lu
- Carol of Bells (Christmas Day)
- Yue Jian De Zan Mei
- Ku Naikkan Syukur
- Shine Jesus Shine (Gereja KINGMI, 27/05/07)

Percaya ndak? Sampai hari ini VG kami masih belum ada namanya. :-) Hal ini karena kami bingung memberikan sebuah nama kepadanya. Pernah ada yang mengusulkan sebuah nama yang cukup bagus, namun kami menolaknya karena terasa "jauh panggang dari api". Dengan kemampuan kami yang hanya biasa-biasa saja, kami merasa tidak layak menyandang nama yang begitu megah dan mentereng itu.

Orang menyebut kami sebagai VG Kelompok Kecil. Sekalipun tidak punya nama namun hal ini juga mengandung makna tersirat. Saya sendiri merasa dalam pelayanan hal yang terpenting adalah rendah hati, tidak perlu menyandang nama yg mentereng. Biarlah hanya nama Tuhan yang dimuliakan bukan nama VG nya. DIA SEMAKIN HARUS BERTAMBAH KU SEMAKIN HARUS BERKURANG.

Sekalipun demikian bukan berarti bahwa semua kami memiliki pengertian yang sama tentang pelayanan. Namun hal inilah yang menjadi tujuan/sasaran dari pelayanan kami. Dan biarlah DIA yang menyempurnakan setiap anak-anakNya.

VG ini akan saya tinggalkan beberapa saat lagi..., sampai hari ini jalan di depan kelihatan suram karena kami tidak ada pelatih lagi. Apakah VG ini akan bertahan di tengah-tengah keengganan melayani dari calon pelatih? Tampaknya jalan penuh bebatuan, bakal banyak persoalan yang bisa membubarkan VG ini. Ada batu kerikil dan ada batu besar yang sedang mengelinding ke arah kami. Namun apapun yang terjadi kiranya nama Tuhan yang dimuliakan dan diagungkan. Biar bagaimanapun, Allah adalah Allah yang berotoritas yg menguasai sejarah.

Monday, April 16, 2007

Shout To The Lord - Darlene Zschech

Lagu ini diajarkan oleh Mery Laimin dalam persekutuan Exodus.
This is a nice song, i really like it.

We Are The Reason - Avalon

Ini satu lagi lagu kenanganku di gereja KINGMI. Saya mempelajarinya dalam koor yg dipimpin oleh Unsula Oscar. Benar, DIA memberikan hidupnya untuk saya. Oleh sebab itu tidak terlalu besar jika saya memberikan kembali hidup yg telah ditebusNya. All this only by His grace.

Friends - Michael W Smith

Lagu legendarisku:

Saturday, March 31, 2007

Tuhan beri bonus hadiah

Akhirnya......

Saya dan isteri memutuskan untuk menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan dengan mendaftarkan diri ke Sekolah Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Malang.

Setelah kami mengambil keputusan ini ternyata Tuhan itu sangat baik buat kami. Tuhan mengabulkan kerinduan kami yang belum pernah tercapai dahulu. Sebenarnya dalam isteri saya juga merasa yakin bahwa Tuhan yang akan menyediakan bagi kami, dan dia hanya menyimpannya dalam hati. Sampai pada suatu saat hari ketika dia melakukan test urin dengan alat test kehamilan... dan ternyata isteri saya positif. :-) Praise GOD..!!

Dengan 'hadiah' dari Tuhan ini kami bertekad tetap akan menuju ke 'kota Tuhan' untuk mengikuti ujian masuk calon mahasiswa. Yah, saat itu kami sepakat untuk tidak mencari dokter kandungan manapun demi menghindari terganggunya penyerahan-diri kami ini. Karena bagaimanapun jika mendapati kabar yang buruk tentang kehamilan kali ini, hal ini pasti akan banyak menyita tenaga dan pikirian kami sehingga jalan yang Tuhan sediakan bagi kami pun bisa terabaikan. Bagaimana tidak? Jika kehamilan kali ini gagal, itu arinya isteri saya harus dikuret lagi dan ini yang ke tiga kali. Jika hal ini bener terjadi saya yakin isteri saya akan menjadi trauma. Bukan hanya trauma saja tetapi efek-efek lainnya pasti akan menyertai peristiwa tersebut.


Oleh sebab itu tidak ada satu pun dari keluarga kami yang mengetahuinya, kami bawa masalah ini dalam doa kepada Dia yang memanggil kami. Akhirnya tibalah kami berangkat ke Medan dengan menempuh perjalanan 3 jam (22 Feb 2007). Setelah menginap beberapa hari kami melanjutkan perjalanan ke Jkt dengan tiket AirAsia yang kami pesan via internet (bayarnya dengan meminjam CC dari Koko Tomo). Di Jkt kami menumpang di rumah ko Tomo selama 3 hari karena isteri saya juga kangen dengan keponakkannya Faustin dan Jesslyn, apalagi suasana Imlek masih kental terasa saat itu. Meskipun isteri saya sudah mulai mual tetapi kami masih bisa menyimpan kehamilan ini dari keluarga ko Tomo. Kami sengaja memindahkan Anmum ke Tupperware supaya tidak ada yang mencurigai susu apa yang diminum oleh isteri saya.

Setelah diantar ke bandara Soekarno-Hatta kemudian kami berangkat ke Malang dengan Sriwijaya Air (tiket disiapkan ko Tomo). Di Malang kami menumpang di rumah keluarga hamba Tuhan. (bersambung)