Saturday, March 31, 2007

Tuhan beri bonus hadiah

Akhirnya......

Saya dan isteri memutuskan untuk menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan dengan mendaftarkan diri ke Sekolah Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Malang.

Setelah kami mengambil keputusan ini ternyata Tuhan itu sangat baik buat kami. Tuhan mengabulkan kerinduan kami yang belum pernah tercapai dahulu. Sebenarnya dalam isteri saya juga merasa yakin bahwa Tuhan yang akan menyediakan bagi kami, dan dia hanya menyimpannya dalam hati. Sampai pada suatu saat hari ketika dia melakukan test urin dengan alat test kehamilan... dan ternyata isteri saya positif. :-) Praise GOD..!!

Dengan 'hadiah' dari Tuhan ini kami bertekad tetap akan menuju ke 'kota Tuhan' untuk mengikuti ujian masuk calon mahasiswa. Yah, saat itu kami sepakat untuk tidak mencari dokter kandungan manapun demi menghindari terganggunya penyerahan-diri kami ini. Karena bagaimanapun jika mendapati kabar yang buruk tentang kehamilan kali ini, hal ini pasti akan banyak menyita tenaga dan pikirian kami sehingga jalan yang Tuhan sediakan bagi kami pun bisa terabaikan. Bagaimana tidak? Jika kehamilan kali ini gagal, itu arinya isteri saya harus dikuret lagi dan ini yang ke tiga kali. Jika hal ini bener terjadi saya yakin isteri saya akan menjadi trauma. Bukan hanya trauma saja tetapi efek-efek lainnya pasti akan menyertai peristiwa tersebut.


Oleh sebab itu tidak ada satu pun dari keluarga kami yang mengetahuinya, kami bawa masalah ini dalam doa kepada Dia yang memanggil kami. Akhirnya tibalah kami berangkat ke Medan dengan menempuh perjalanan 3 jam (22 Feb 2007). Setelah menginap beberapa hari kami melanjutkan perjalanan ke Jkt dengan tiket AirAsia yang kami pesan via internet (bayarnya dengan meminjam CC dari Koko Tomo). Di Jkt kami menumpang di rumah ko Tomo selama 3 hari karena isteri saya juga kangen dengan keponakkannya Faustin dan Jesslyn, apalagi suasana Imlek masih kental terasa saat itu. Meskipun isteri saya sudah mulai mual tetapi kami masih bisa menyimpan kehamilan ini dari keluarga ko Tomo. Kami sengaja memindahkan Anmum ke Tupperware supaya tidak ada yang mencurigai susu apa yang diminum oleh isteri saya.

Setelah diantar ke bandara Soekarno-Hatta kemudian kami berangkat ke Malang dengan Sriwijaya Air (tiket disiapkan ko Tomo). Di Malang kami menumpang di rumah keluarga hamba Tuhan. (bersambung)