Friday, April 20, 2007

Tangan Yang Menyembuhkan



Tangan merupakan anggota tubuh manusia yang sangat penting. Ia dapat melakukan banyak hal dalam hidup ini. Tangan senantiasa diartikan juga dengan perbuatan, makanya tidak heran ada orang yang menggabungkan kedua hal ini menjadi “perbuatan-tangan”. Bisa dibayangkan betapa sedihnya hati seseorang yang dilahirkan dengan tanpa dua buah tangan. Ia tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang lain. Misalnya mengganti baju, mandi, makan-minum, menulis, memegang / mengangkat sesuatu, memeluk orang yang dicintai, bermain musik dan lain-lainnya tidak dapat dilakukan tanpa tangan. Betapa kasihan sekali orang-orang yang terlahir seperti itu. Selain itu mereka juga akan mengalami ejekan dari teman-teman dan orang sekeliling juga memandang rendah kepada mereka. Tekanan mental bagi orang cacat seperti ini sungguh berat. Tangan merupakan alat yang sungguh-sungguh berguna dan berharga bagi manusia.

Tuhan telah menciptakan tangan untuk dipergunakan demi kebaikkan manusia. Namun seberapa mengerti manusia tentang maksud pemberian yang berharga ini? Saat saya kecil saya sering salah mempergunakan tangan ini. Hari itu saya sedang kesal terhadap suatu hal yang menyebalkan. Setelah sarapan pagi, kami berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Kebetulan jarak rumah kami dengan sekolah tidak begitu jauh. Adik-adik saya juga belajar di sekolah yang sama, jadi kami selalu berangkat bersama-sama setiap hari. Di sepanjang perjalanan ke sekolah itu saya menolak menggandeng tangan adik saya yang masih kecil. Ia baru kelas 2 SD, sedangkan saya sudah SMP. Bukan hanya itu saja, saya malah mencubitnya sampai menangis karena ia lambat berjalan. Tetapi saya rasa saat itu bukan oleh karena dia lambat berjalan, melainkan kedongkolan hati saya yang membuat dia mendapat perlakuan yang tidak baik dari saya. Siswa lain yang berangkat dengan mempergunakan jalan yang sama memadang kami dan bagi adik saya hal itu cukup membuat dia merasa malu karena sepanjang jalan dia dimarahi. Kalau dipikirkan kembali, rasanya tidak seharusnya saya bersikap seperti itu. Sampai saat ini saya masih menyesal dan menyalahkan diri sendiri -- kenapa memperlakukan adik saya yang mungil ini dengan cara yang kasar! Jika keajaiban itu ada, ingin rasanya berbalik ke masa itu dan memperbaiki sikap saya dengan menggandeng tangannya ke sekolah… tapi hal itu sudah tidak bisa dilakukan. Penyesalan selalu datang terlambat…!! Masa indah yang seharusnya saya nikmati bersama adik hilang begitu saja. Tangan yang Tuhan berikan, saya pergunakan untuk menyakiti hati adik-adik….

Berapa banyak penyesalan yang kita alami jika kita melihat perbuatan tangan kita di masa lalu? Saya rasa Anda setuju dengan saya bahwa jika masa lalu bisa terulang kembali maka dengan segera kita akan memperbaiki kesalahan kita. Jika Anda memiliki perasaan yang seperti itu, maka itu tandanya Anda adalah orang masih memiliki nurani yang bersih. Namun cacat yang kita lakukan di masa lalu sudah tidak dapat diubah. Kesalahan kita itu akan terukir selamanya dalam sejarah hidup kita dan dalam sejarah orang yang kita sakiti. Inilah penyesalan seumur hidup..!

Allah menciptakan kedua tangan bagi kita bukan dipergunakan untuk menyakiti orang lain. Allah berikan kedua tangan bagi kita untuk merangkul teman, untuk memeluk orang lain, untuk menolong bagi yang membutuhkan, untuk memberikan rasa aman bagi yang kecewa, untuk menguatkan tangan yang lesu, untuk menuntun tangan yang tak berpengharapan, dan untuk memberikan kehangatan bagi sesama. Tetapi, berapa banyak diantara kita yang mengerti pemberian Allah yang begitu berharga ini…? Berapa banyak yang mempergunakan dengan tujuan seperti ini?

Kalau kita mau berkata jujur satu dengan yang lain, kita sering pergunakan kedua tangan kita untuk maksud dan kepentingan sendiri. Demi kepentingan sendiri rela menyakiti orang lain, seperti saya menyakiti adik. Demikiankah maksud Allah menciptakan kedua tangan kita? Apakah Allah yang sempurna, baik, agung dan mulia yang telah rela memberikan kedua telapak tangannya dipaku di salib demi kita yang berdosa adalah Allah yang menciptakan tangan-tangan yang seperti ini..?? Celakanya, tak jarang kita mempraktekkan tangan-tangan yang seperti itu di Rumah Tuhan dan dalam persekutuan dengan sesama.
Air mata saya menetes di dalam hati, prihatin dan menangis takala melihat kejadian demi kejadian yang dilakukan sesama kita..!

Allah menciptakan kita sesuai dengan rupa dan gambarNya.
Bagaimana dengan hatiNYA melihat perlakukan kita terhadap sesama...? Saya tidak tahu...

Semoga Tuhan Memberkati kita…. dengan tangan yg berlubang itu.

MERANCANG KURIKULUM SEKOLAH MINGGU YANG KOMPREHENSIF




Membahas pelayanan anak tidak dapat lepas dari pelayanan sekolah minggu. Ini adalah bagian penting dari gereja untuk menjangkau dan melayani anak. Apakah sekolah minggu saudara memiliki pengertian sebatas departemen pelayanan yang merupakan bagian dari organisasi ataukah suatu organisme yang hidup ?

Sekolah minggu merupakan peluang pelayanan yang besar di mata Tuhan, dimana masa-masa usia penting dan berharga ada di tangan guru-guru sekolah minggu. Peran sekolah minggu baik guru maupun kurikulum (apa yang diajarkan dan bagaimana cara mengajar) sangat menentukan pembentukan dalam diri anak-anak yang dilayaninya.

Lois E.LeBar mendefinisikan kurikulum sebagai aktivitas yang direncanakan dengan baik untuk membawa anak-anak selangkah lebih dewasa dalam Kristus. Aktivitas yang dirancang untuk menghubungkan kehidupan anak dengan Firman Tuhan dan menghadirkan Firman Tuhan sebagai Roti Hidup dalam kehidupan riil yang dialami oleh anak-anak akan menolong pertumbuhan mereka semakin menjadi seperti Kristus ; hal ini merupakan inti dari sebuah kurikulum.

Kurikulum sekolah minggu yang hidup tidak sekedar memberikan pengetahuan tentang Alkitab kepada anak-anak, namun membiarkan anak-anak menikmati Firman Tuhan sebagai Air Hidup dalam kehidupan mereka. Dengan kata lain anak-anak tidak hanya belajar dari tulisan yang tertera tapi belajar dari mengalaminya dalam kehidupan yang nyata. Oleh karena itu kurikulum sekolah minggu perlu dirancang secara lengkap dan tepat untuk dapat dipakai sebagai alat mengajar anak-anak agar bertumbuh optimal di dalam rencana Allah.


Perkembangan Anak Holistik (Holistic Child Development)

Anak bertumbuh dan berkembang tidak hanya secara fisik dan intelektual saja, tetapi juga secara emosi, moral dan spiritual. Dalam penelitian tentang kecerdasan disebutkan bahwa kemampuan intelektual bukan lagi merupakan satu-satunya tolok ukur dalam menentukan tingkat kecerdasan. Seseorang dikatakan cerdas ketika dia mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Itu berarti selain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan moral (AQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan seseorang. Manusia tidak pernah statis, sejak terjadinya pembuahan , perkembangan/perubahan terus berlangsung. Tidak ada satu individupun yag sama, namun tahap perkembangan secara umum dapat diprediksi.

Elizabeth Hurlock mengatakan bahwa “kematangan” dan “belajar” memegang peranan penting dalam perkembangan. Kematangan adalah terbukanya sifat bawaan individu. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu.Setiap individu tidak dapat belajar sampai dirinya siap dan sebaliknya kesempatan belajar harus diberikan bila individu itu telah siap. Ketidaktepatan pada satu sisi akan mengurangi pengembangan potensi maksimal dalam diri seseorang.


Pembentukan Karakter (Character Building)

Ketika Tuhan Yesus menyatakan agar kita bertumbuh semakin serupa dengan DIA, Yesus tidak berbicara mengenai tampilan fisik tapi sesuatu di dalam diri kita yang dapat disebut sebagai “karakter”. Kemajuan karakter akan semakin menampakkan “karakter Illahi” , dan hal ini sangatlah penting. Semakin dini kita menanamkan dan menumbuhkannya di dalam diri seorang anak, akan semakin kokoh, karena berarti kita sudah meletakkan dasar/fondasi yang kuat.


Misi dan Kepedulian Sosial (Mission and Social Concern)

Salah satu ciri kecerdasan seseorang dapat dilihat dari dampak social yang dihasilkan. Tidak ada batasan usia untuk seseorang menjadi missionary atau pekerja social yang menjadi berkat bagi masyarakat sekitarnya. Tak ada seorang anak yang terlalu muda untuk dibentuk dan dilatih untuk menjadi alat Tuhan bagi pekerjaan-Nya.

Setidaknya ada 3 hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri seorang anak untuk memiliki hati misi dan kepedulian kepada orang lain, yaitu :

Passion - Motivation - Compassion

Pendidikan yang hanya menekankan pada intelektual semata telah menghasilkan pemimpin-pemimpin yang gagal membawa Bangsa Indonesia kearah yang lebih baik. Inilah saatnya bagi sekolah minggu untuk berperan lebih lagi dalam pelayanan holistic bagi anak, agar nilai-nilai Injil, karakter dan jiwa misi dapat melekat kuat dalam diri sang anak.

Kurikulum Sekolah Minggu yang Komprehensif akan :
- Membawa anak mengenal Kristus secara pribadi
- Mendorong pertumbuhan iman
- Mengembangkan semua aspek dan potensi dalam diri anak
- Menanamkan dan menumbuhkan karakter Illahi
- Menghasilkan anak-anak yang memiliki hati misi dan peduli pada orang lain


KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI KURIKULUM SEKOLAH MINGGU

  • Apakah materi tersebut menggunakan Firman Tuhan sebagai sumber utama dari pengajaran ?
  • Apakah materi tersebut mengajarkan kesetiaan dan kemahakuasaan Tuhan melalui keajaiban-keajaiban yang dibuatnya ?
  • Apakah Firman Tuhan digunakan dalam setiap pemecahan masalah sebagai yang terutama ?
  • Apakah materi tersebut mengajarkan nilai-nilai yang terdapat dalam Alkitab ?
  • Apakah materi tersebut mendorong anak-anak untuk menerima Krisrus sebagai Juru Selamat pribadi dan tumbuh dalam imannya ?
  • Apakah ada tujuan yang jelas ?
  • Apakah materi yg digunakan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan anak-anak yang diajar ?
  • Apakah melalui materi yg digunakan anak-anak akan terpacu unuk mengingat hal-hal penting dan memiliki pengalaman yg sama dengan yang diajarkan ?
  • Apakah materi yang digunakan memberi berbagai kemungkinan diadakannya stimulasi dalam pengajaran ?
  • Apakah ada alat-alat peraga pembantu dalam pengajaran ?
  • Apakah semua aspek dalam diri seorang anak diasah dan digunakan dengan menggunakan materi kurikulum tsb ?
  • Apakah guru baru akan mudah mempergunakan materi tsb ?
  • Apakah “buku Petunjuk Bagi Guru” benar-benar membantu pengajar secara simple dan efektif ?
  • Apakah dengan menggunakan materi tsb, para pengajar semakain bertumbuh dalam cara mengajar ?

Adapted from Ronald C. Doll list criteria for evaluating curriculum materials in Children’s ministry by Lawrence O.Richards

Carol of Bells




Wajah Vocal Group ini adalah yang paling lengkap karena menampilkan semua personilnya. Alasan ini yang membuat saya memilih foto ini dari sekian foto yang ada. Tampak dari kiri atas ke kanan bawah TBS, WCM, WXM, AH, CF, LN, LN, LL, WYM, dan KN. (I will miss them)

VG ini kami bentuk di pertengahan tahun 2006 dan telah beberapa kali mempersembahkan lagu, antara lain:
- Shen Ah (KKR Pdt. Kilat Buana)
- Shen Ti Tau Lu
- Carol of Bells (Christmas Day)
- Yue Jian De Zan Mei
- Ku Naikkan Syukur
- Shine Jesus Shine (Gereja KINGMI, 27/05/07)

Percaya ndak? Sampai hari ini VG kami masih belum ada namanya. :-) Hal ini karena kami bingung memberikan sebuah nama kepadanya. Pernah ada yang mengusulkan sebuah nama yang cukup bagus, namun kami menolaknya karena terasa "jauh panggang dari api". Dengan kemampuan kami yang hanya biasa-biasa saja, kami merasa tidak layak menyandang nama yang begitu megah dan mentereng itu.

Orang menyebut kami sebagai VG Kelompok Kecil. Sekalipun tidak punya nama namun hal ini juga mengandung makna tersirat. Saya sendiri merasa dalam pelayanan hal yang terpenting adalah rendah hati, tidak perlu menyandang nama yg mentereng. Biarlah hanya nama Tuhan yang dimuliakan bukan nama VG nya. DIA SEMAKIN HARUS BERTAMBAH KU SEMAKIN HARUS BERKURANG.

Sekalipun demikian bukan berarti bahwa semua kami memiliki pengertian yang sama tentang pelayanan. Namun hal inilah yang menjadi tujuan/sasaran dari pelayanan kami. Dan biarlah DIA yang menyempurnakan setiap anak-anakNya.

VG ini akan saya tinggalkan beberapa saat lagi..., sampai hari ini jalan di depan kelihatan suram karena kami tidak ada pelatih lagi. Apakah VG ini akan bertahan di tengah-tengah keengganan melayani dari calon pelatih? Tampaknya jalan penuh bebatuan, bakal banyak persoalan yang bisa membubarkan VG ini. Ada batu kerikil dan ada batu besar yang sedang mengelinding ke arah kami. Namun apapun yang terjadi kiranya nama Tuhan yang dimuliakan dan diagungkan. Biar bagaimanapun, Allah adalah Allah yang berotoritas yg menguasai sejarah.

Monday, April 16, 2007

Shout To The Lord - Darlene Zschech

Lagu ini diajarkan oleh Mery Laimin dalam persekutuan Exodus.
This is a nice song, i really like it.

We Are The Reason - Avalon

Ini satu lagi lagu kenanganku di gereja KINGMI. Saya mempelajarinya dalam koor yg dipimpin oleh Unsula Oscar. Benar, DIA memberikan hidupnya untuk saya. Oleh sebab itu tidak terlalu besar jika saya memberikan kembali hidup yg telah ditebusNya. All this only by His grace.

Friends - Michael W Smith

Lagu legendarisku: