Friday, April 20, 2007

MERANCANG KURIKULUM SEKOLAH MINGGU YANG KOMPREHENSIF




Membahas pelayanan anak tidak dapat lepas dari pelayanan sekolah minggu. Ini adalah bagian penting dari gereja untuk menjangkau dan melayani anak. Apakah sekolah minggu saudara memiliki pengertian sebatas departemen pelayanan yang merupakan bagian dari organisasi ataukah suatu organisme yang hidup ?

Sekolah minggu merupakan peluang pelayanan yang besar di mata Tuhan, dimana masa-masa usia penting dan berharga ada di tangan guru-guru sekolah minggu. Peran sekolah minggu baik guru maupun kurikulum (apa yang diajarkan dan bagaimana cara mengajar) sangat menentukan pembentukan dalam diri anak-anak yang dilayaninya.

Lois E.LeBar mendefinisikan kurikulum sebagai aktivitas yang direncanakan dengan baik untuk membawa anak-anak selangkah lebih dewasa dalam Kristus. Aktivitas yang dirancang untuk menghubungkan kehidupan anak dengan Firman Tuhan dan menghadirkan Firman Tuhan sebagai Roti Hidup dalam kehidupan riil yang dialami oleh anak-anak akan menolong pertumbuhan mereka semakin menjadi seperti Kristus ; hal ini merupakan inti dari sebuah kurikulum.

Kurikulum sekolah minggu yang hidup tidak sekedar memberikan pengetahuan tentang Alkitab kepada anak-anak, namun membiarkan anak-anak menikmati Firman Tuhan sebagai Air Hidup dalam kehidupan mereka. Dengan kata lain anak-anak tidak hanya belajar dari tulisan yang tertera tapi belajar dari mengalaminya dalam kehidupan yang nyata. Oleh karena itu kurikulum sekolah minggu perlu dirancang secara lengkap dan tepat untuk dapat dipakai sebagai alat mengajar anak-anak agar bertumbuh optimal di dalam rencana Allah.


Perkembangan Anak Holistik (Holistic Child Development)

Anak bertumbuh dan berkembang tidak hanya secara fisik dan intelektual saja, tetapi juga secara emosi, moral dan spiritual. Dalam penelitian tentang kecerdasan disebutkan bahwa kemampuan intelektual bukan lagi merupakan satu-satunya tolok ukur dalam menentukan tingkat kecerdasan. Seseorang dikatakan cerdas ketika dia mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Itu berarti selain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan moral (AQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan seseorang. Manusia tidak pernah statis, sejak terjadinya pembuahan , perkembangan/perubahan terus berlangsung. Tidak ada satu individupun yag sama, namun tahap perkembangan secara umum dapat diprediksi.

Elizabeth Hurlock mengatakan bahwa “kematangan” dan “belajar” memegang peranan penting dalam perkembangan. Kematangan adalah terbukanya sifat bawaan individu. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu.Setiap individu tidak dapat belajar sampai dirinya siap dan sebaliknya kesempatan belajar harus diberikan bila individu itu telah siap. Ketidaktepatan pada satu sisi akan mengurangi pengembangan potensi maksimal dalam diri seseorang.


Pembentukan Karakter (Character Building)

Ketika Tuhan Yesus menyatakan agar kita bertumbuh semakin serupa dengan DIA, Yesus tidak berbicara mengenai tampilan fisik tapi sesuatu di dalam diri kita yang dapat disebut sebagai “karakter”. Kemajuan karakter akan semakin menampakkan “karakter Illahi” , dan hal ini sangatlah penting. Semakin dini kita menanamkan dan menumbuhkannya di dalam diri seorang anak, akan semakin kokoh, karena berarti kita sudah meletakkan dasar/fondasi yang kuat.


Misi dan Kepedulian Sosial (Mission and Social Concern)

Salah satu ciri kecerdasan seseorang dapat dilihat dari dampak social yang dihasilkan. Tidak ada batasan usia untuk seseorang menjadi missionary atau pekerja social yang menjadi berkat bagi masyarakat sekitarnya. Tak ada seorang anak yang terlalu muda untuk dibentuk dan dilatih untuk menjadi alat Tuhan bagi pekerjaan-Nya.

Setidaknya ada 3 hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri seorang anak untuk memiliki hati misi dan kepedulian kepada orang lain, yaitu :

Passion - Motivation - Compassion

Pendidikan yang hanya menekankan pada intelektual semata telah menghasilkan pemimpin-pemimpin yang gagal membawa Bangsa Indonesia kearah yang lebih baik. Inilah saatnya bagi sekolah minggu untuk berperan lebih lagi dalam pelayanan holistic bagi anak, agar nilai-nilai Injil, karakter dan jiwa misi dapat melekat kuat dalam diri sang anak.

Kurikulum Sekolah Minggu yang Komprehensif akan :
- Membawa anak mengenal Kristus secara pribadi
- Mendorong pertumbuhan iman
- Mengembangkan semua aspek dan potensi dalam diri anak
- Menanamkan dan menumbuhkan karakter Illahi
- Menghasilkan anak-anak yang memiliki hati misi dan peduli pada orang lain


KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI KURIKULUM SEKOLAH MINGGU

  • Apakah materi tersebut menggunakan Firman Tuhan sebagai sumber utama dari pengajaran ?
  • Apakah materi tersebut mengajarkan kesetiaan dan kemahakuasaan Tuhan melalui keajaiban-keajaiban yang dibuatnya ?
  • Apakah Firman Tuhan digunakan dalam setiap pemecahan masalah sebagai yang terutama ?
  • Apakah materi tersebut mengajarkan nilai-nilai yang terdapat dalam Alkitab ?
  • Apakah materi tersebut mendorong anak-anak untuk menerima Krisrus sebagai Juru Selamat pribadi dan tumbuh dalam imannya ?
  • Apakah ada tujuan yang jelas ?
  • Apakah materi yg digunakan sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan anak-anak yang diajar ?
  • Apakah melalui materi yg digunakan anak-anak akan terpacu unuk mengingat hal-hal penting dan memiliki pengalaman yg sama dengan yang diajarkan ?
  • Apakah materi yang digunakan memberi berbagai kemungkinan diadakannya stimulasi dalam pengajaran ?
  • Apakah ada alat-alat peraga pembantu dalam pengajaran ?
  • Apakah semua aspek dalam diri seorang anak diasah dan digunakan dengan menggunakan materi kurikulum tsb ?
  • Apakah guru baru akan mudah mempergunakan materi tsb ?
  • Apakah “buku Petunjuk Bagi Guru” benar-benar membantu pengajar secara simple dan efektif ?
  • Apakah dengan menggunakan materi tsb, para pengajar semakain bertumbuh dalam cara mengajar ?

Adapted from Ronald C. Doll list criteria for evaluating curriculum materials in Children’s ministry by Lawrence O.Richards

No comments: